Anime Suicide Squad Isekai Siap Tayang! Trailer Baru Ungkap Dunia Gila Harley Quinn di Dunia Isekai

Anime Suicide Squad Isekai Siap Tayang! Trailer Baru Ungkap Dunia Gila Harley Quinn di Dunia Isekai

Anime Suicide Squad Isekai Siap Tayang! Trailer Baru Ungkap Dunia Gila Harley Quinn di Dunia Isekai

Ditulis oleh: Roneki Media
Tanggal: 12 Oktober 2025

Suicide Squad Isekai, Harley Quinn anime, DC isekai, trailer terbaru 2025, WIT Studio, anime DC Jepang, anime isekai 2025, Warner Bros Japan, Harley Quinn comeback.

Dunia DC Bertemu Dunia Isekai: Kolaborasi yang Tak Terduga

Ketika dua dunia yang tampak bertolak belakang saling bertabrakan DC Comics yang terkenal dengan nuansa gelap dan penuh aksi, serta dunia anime Jepang yang imajinatif dan penuh warna lahirlah sesuatu yang benar-benar tak biasa: “Suicide Squad Isekai”.
Proyek ini bukan sekadar eksperimen budaya pop; ia adalah pertemuan dua mitologi yang sama-sama kuat, Bayangkan Harley Quinn yang flamboyan, Deadshot yang dingin, King Shark yang brutal, dan Joker yang selalu penuh misteri semuanya dilemparkan ke dunia fantasi penuh sihir dan monster ala isekai Jepang.

Trailer terbarunya yang dirilis tahun 2025 langsung menjadi sorotan di dunia maya, menandai awal babak baru DC Universe di ranah anime.

Trailer Baru yang Membakar Rasa Ingin Tahu Fans

Trailer berdurasi dua menit tiga puluh detik itu menampilkan keindahan visual yang memanjakan mata, Dari potongan pertama saja, kita langsung disuguhi Harley Quinn melompat dari portal bercahaya ungu, mendarat di dunia asing yang penuh kastil, naga, dan pasukan sihir.

Namun yang menarik bukan hanya visualnya, melainkan bagaimana tone khas DC tetap terasa, dibalut dalam gaya animasi Jepang yang dinamis, Harley tertawa histeris di tengah medan perang, melemparkan bom sambil menari seperti badut sirkus di dunia yang tak mengenalnya.

Narasi trailer menegaskan bahwa tim Suicide Squad dikirim ke dunia lain secara tidak sengaja—mungkin karena eksperimen portal rahasia milik Amanda Waller yang gagal. Di sinilah konsep “isekai” (dunia paralel) benar-benar digunakan dengan cerdas, bukan sekadar gimmick.

© & TM DC © 2023 Warner Bros. Entertainment. All rights reserved.

Studio yang Mengerjakan: WIT Studio, Sang Ahli Dunia Fantasi

Proyek besar ini digarap oleh WIT Studio, studio yang sebelumnya sukses besar dengan Attack on Titan, Vinland Saga, dan Spy x Family.

Pilihan yang sangat tepat, karena WIT dikenal ahli dalam menggabungkan drama manusia, aksi brutal, dan visual sinematik.

 

Desain karakter Harley Quinn dibuat oleh Naoto Hosoda, yang juga pernah menangani desain karakter The Devil is a Part-Timer!, Harley kini tampil lebih “anime” dengan rambut dua warna pastel dan gaya ekspresi yang jauh lebih ekspresif dibanding versi film live-action.

 

Sementara itu, naskah ditulis oleh Tappei Nagatsuki, sang kreator Re:Zero, salah satu anime isekai paling populer sepanjang masa. Kombinasi ini menciptakan ekspektasi tinggi bagaimana jika para antihero DC justru menjadi “pahlawan” di dunia baru?

 

Harley Quinn: Pusat Kegilaan dan Daya Tarik Utama

Harley selalu menjadi magnet di setiap versi Suicide Squad, Dalam versi anime ini, ia tampil lebih liar, namun juga lebi manusiawi, Trailer memperlihatkan sisi lain dari dirinyatidak hanya sebagai badut gila, tetapi juga seseorang yang mencoba memahami dunia yang sama sekali asing.

 

Dialognya dalam trailer sangat menarik:

 

  1. “Hah? Dunia sihir? Oke, ini gila… aku suka!”
  2. Kalimat sederhana itu menggambarkan karakter Harley yang selalu siap menghadapi kekacauan dengan tawa,  Namun di balik kelucuannya, tersirat kesepian yang mendalam tema yang sering muncul di anime Jepang.
  3. Inilah yang membuat “Suicide Squad Isekai” bukan sekadar anime aksi, melainkan drama psikologis bertopeng ledakan dan tawa.

Visual dan Warna: Dunia Isekai Versi DC

 

Salah satu kekuatan utama dari trailer adalah desain dunia fantasi-nya.

Langit ungu bercampur kabut biru, kastil megah dengan menara tinggi, hutan yang tampak seperti hidup semua diciptakan dengan detail tingkat tinggi.

 

Setiap karakter dari DC diberi “sentuhan dunia lain”:

 

  1. Harley membawa palu ajaib yang bisa meledakkan batu besar,
  2. Deadshot menggunakan busur sihir yang menembakkan panah energi,
  3. King Shark berubah menjadi makhluk semi-dewa laut purba.

Semua ini memperlihatkan betapa seriusnya tim produksi mengadaptasi karakter DC agar tidak kehilangan jati diri, namun tetap cocok dalam konteks anime fantasi.

 

Musik dan Atmosfer: Campuran Barat dan Timur

Bagian musik di trailer juga menarik perhatian, Soundtrack utama diciptakan oleh Hiroyuki Sawano, komposer legendaris di balik Attack on Titan dan Aldnoah, Zero, Ia menciptakan nuansa orkestra megah yang berpadu dengan nada elektronik modern khas DC.

 

Ketika Harley tertawa di tengah perang, iringan musik berubah dari orkestra megah menjadi irama cepat penuh ketegangan seolah dunia itu sendiri sedang menari bersamanya.

Atmosfer seperti ini menunjukkan kualitas sinematik yang jarang ditemukan di proyek kolaborasi lintas negara.

 

Konsep Cerita: Isekai Versi Kegelapan

Sementara kebanyakan anime isekai menampilkan tokoh utama yang “bangkit dari kematian” dan menjadi pahlawan, Suicide Squad Isekai mengambil jalan sebaliknya.

Karakter-karakter yang kita kenal justru adalah penjahat dan antihero, yang kini terjebak di dunia yang bahkan lebih berbahaya dari Bumi.

 

Sebuah dunia di mana kejahatan mereka tak lagi relevan, dan satu-satunya cara untuk bertahan hidup adalah… bekerja sama, Ironis, mengingat di dunia asal mereka, mereka saling menghancurkan.

 

Tema “kerjasama terpaksa” ini memberi kedalaman emosional yang membuat anime ini lebih dari sekadar tontonan aksi, Ia adalah eksperimen moral dalam balutan fantasi bagaimana jika para penjahat diberi kesempatan kedua di dunia yang tak mengenal dosa mereka?

 

Harley dan Joker: Romansa Gila di Dunia Baru

Salah satu hal yang paling membuat penasaran adalah kehadiran Joker, Dalam trailer, sosoknya hanya muncul beberapa detik, berdiri di menara batu sambil tertawa pelan,  Namun itu sudah cukup membuat para penggemar geger.

 

Spekulasi pun muncul: apakah Joker juga ikut masuk ke dunia isekai, atau ia hanya menjadi “ilusi” dalam pikiran Harley?

Jika iya, maka ini bisa menjadi konflik psikologis besar dalam alur cerita Harley berjuang melawan bayangan masa lalunya sambil mencoba bertahan di dunia baru.

 

Hubungan toksik antara keduanya menjadi simbol dualitas cinta dan kehancuran, sesuatu yang sering dieksplor dalam anime bertema psikologis.

 

Keunikan Konsep: DC x Isekai, Bukan Sekadar Eksperimen

Proyek ini mungkin tampak aneh di permukaan, tapi sebenarnya memiliki potensi besar,

Kita tahu DC selalu berani keluar jalur dan menggabungkannya dengan isekai adalah langkah cerdas untuk menembus pasar global, khususnya Jepang dan Asia Tenggara, di mana genre isekai sangat populer.

 

Namun, yang membuat Suicide Squad Isekai benar-benar unik adalah keberaniannya mengolok-olok dirinya sendiri, Harley dengan sinis menyebut dunia barunya sebagai “panggung permainan”. Deadshot meragukan “aturan RPG dunia ini”.

Metahumor seperti ini menjadi daya tarik tersendiri, membuatnya terasa segar dan modern.

 

  1. Tanggal Tayang dan Platform Streaming

 

Menurut informasi resmi dari Warner Bros, Japan, Suicide Squad Isekai akan tayang pada pertengahan tahun 2025,

Anime ini akan memiliki 12 episode dengan durasi sekitar 25 menit per episode,

Platform streaming yang dikonfirmasi adalah Crunchyroll, HBO Max (region tertentu), dan Netflix Jepang,

Kolaborasi lintas platform ini memastikan anime ini akan mudah diakses oleh penggemar dari seluruh dunia.

 

Potensi Kesuksesan Global

Melihat reaksi dari trailer saja, peluang suksesnya sangat besar, Dalam waktu 24 jam setelah rilis, video trailer resmi di YouTube sudah menembus 5 juta penonton, dengan ribuan komentar antusias dari penggemar anime dan DC,

Hal ini menandakan antusiasme lintas komunitas bukan hanya penggemar DC, tetapi juga penikmat anime yang haus akan ide baru.

Analisis Tema: Kegilaan, Dosa, dan Reinkarnasi Tanpa Ampunan

 

  • Jika ditelisik lebih dalam, Suicide Squad Isekai bukan sekadar fantasi penuh aksi,
  • Ia adalah refleksi tentang kegilaan manusia dan kesempatan kedua,
  • Harley, Deadshot, dan kawan-kawan dihadapkan pada dunia yang tak mengenal hukum manusia mereka bebas, tapi juga kehilangan arah.

 

Konsep ini mencerminkan filosofi klasik dalam anime: bahwa bahkan orang jahat pun bisa berubah, asalkan diberi konteks baru,

Namun, dunia baru ini tidak memberi ampun keadilan diukur oleh kekuatan, bukan moralitas.

 

Prediksi Jalan Cerita dan Misteri Portal Dunia Lain

Salah satu teori menarik dari para penggemar adalah bahwa Amanda Waller-lah yang membuka portal antar dimensi demi eksperimen militer rahasia, Namun, portal itu justru membawa para anggota Suicide Squad ke dunia penuh sihir dan monster.

 

Di sinilah mereka harus menjalankan “misi baru” bukan untuk menyelamatkan dunia, tapi untuk kembali pulang.

Namun, apa jadinya jika mereka justru mulai menikmati dunia barunya?

Konflik batin seperti ini bisa menjadi inti dari perjalanan karakter Harley dan timnya.

 

Animasi Berkualitas Bioskop

Dari trailer saja, animasinya terlihat setara dengan film layar lebar, WIT Studio tampaknya tidak menahan diri dalam hal kualitas visual.

Aksi cepat, efek partikel sihir, hingga ekspresi wajah Harley yang berubah dalam hitungan frame semuanya digarap dengan presisi tinggi.

 

Kamera dinamis, pergerakan 3D halus, dan pencahayaan sinematik membuat setiap adegan terasa hidup.

Tidak heran jika banyak penonton menyebut anime ini sebagai “DC’s best-looking project ever”.

Pemeran Suara: Deretan Seiyuu Bintang Jepang yang Membawa Karakter DC Hidup Kembali

 

Salah satu kekuatan terbesar dalam Suicide Squad Isekai adalah pemilihan seiyuu (pengisi suara) yang benar-benar memperkuat atmosfer anime ini. DC memang dikenal dengan karakter yang kuat secara emosional, dan para pengisi suara Jepang berhasil menerjemahkan hal itu ke dalam nuansa yang lebih ekspresif.

Harley Quinn disuarakan oleh Anna Nagase, yang terkenal lewat perannya di Summer Time Rendering, Suaranya membawa keseimbangan antara kelucuan dan kegilaan perpaduan sempurna untuk Harley versi anime.

Deadshot diisi oleh Junichi Suwabe (Jujutsu Kaisen, Fate/stay night), yang memberikan aura dingin dan misterius, King Shark disuarakan oleh Kenta Miyake, pengisi suara All Might dari My Hero Academia, menjadikan karakter monster laut ini bukan hanya menakutkan tapi juga karismatik.

 

Sementara Joker yang muncul misterius di trailer disuarakan oleh Mamoru Miyano, sang legenda di balik suara Light Yagami (Death Note) dan Dazai Osamu (Bungou Stray Dogs), Pemilihan seiyuu ini tidak main-main. Mereka bukan hanya memberi suara, tapi jiwa baru bagi karakter-karakter DC, menjembatani antara dunia komik Amerika dan estetika anime Jepang.

 

Detail Produksi: Kolaborasi DC dan Warner Bros Japan yang Langka

Kolaborasi ini sebenarnya sudah direncanakan sejak lama, Menurut wawancara dengan produser Koji Morimoto di majalah Newtype Japan, ide Suicide Squad Isekai muncul sejak 2019 tak lama setelah perilisan film Suicide Squad versi James Gunn.

 

Warner Bros Japan ingin menciptakan produk lintas budaya yang bisa diterima oleh dua pasar besar: penggemar anime di Jepang dan penggemar DC di seluruh dunia, Proyek ini sempat tertunda karena pandemi, namun akhirnya disetujui kembali pada 2023, dengan WIT Studio sebagai pelaksana utama.

 

“Tujuan kami bukan sekadar membuat adaptasi,” kata Morimoto. “Kami ingin menciptakan sesuatu yang benar-benar baru—sebuah dunia di mana Harley bisa bertemu dengan naga dan Joker bisa berbicara dengan penyihir.”

 

Konsep itu mungkin terdengar gila, tapi justru di situlah daya tariknya.

 

Eksperimen Visual: Dunia Isekai yang Menolak Logika

Jika diperhatikan, dunia di Suicide Squad Isekai tidak mengikuti logika tipikal dunia fantasi Jepang,

Alih-alih kerajaan yang damai, dunia ini penuh distorsi waktu dan ruang seperti mimpi buruk yang tak pernah berakhir.

Para animator WIT Studio menggunakan teknik “illusion layering”, di mana latar belakang dan foreground digerakkan dengan kecepatan berbeda, menciptakan efek “dunia bengkok”, Ini membuat setiap adegan tampak seperti ilusi halusinatif sesuai dengan persepsi gila Harley Quinn.

 

Bahkan warna-warnanya dipilih untuk menggambarkan ketidakstabilan:

ungu keemasan untuk malam, hijau neon untuk sihir, dan merah darah untuk konflik.

Efek visual ini membuat anime ini terasa seperti film psikologis yang dibungkus dalam dunia fantasi.

 

Unsur Humor: Kegilaan yang Justru Menyelamatkan

Meskipun tema utamanya kelam, Suicide Squad Isekai tidak kehilangan humor khas DC.

Dalam salah satu adegan trailer, Harley mencoba berbicara dengan naga, menyangka bahwa itu hanyalah “anjing besar yang bisa bicara”. Naga itu tentu tidak senang, dan adegan berubah menjadi kejar-kejaran absurd.

 

Atau adegan ketika Deadshot mencoba menjelaskan konsep “peluru” kepada penyihir lokal yang menggunakan mantra sebagai peluru energi,  Interaksi ini menunjukkan benturan budaya antara teknologi dan sihir, dengan cara yang ringan dan menghibur.

 

Humor seperti ini sangat khas anime Jepang: aneh tapi jujur, menjadikan dunia fantasi terasa lebih hidup dan dekat dengan penonton.

 

Eksplorasi Psikologis Harley Quinn: Dari Gila ke Sadar Diri

 

Di balik ledakan dan lelucon, ada lapisan emosional yang lebih dalam,

Harley Quinn di dunia baru ini mulai bertanya-tanya siapa dirinya sebenarnya,

Tanpa Joker, tanpa Gotham, tanpa reputasi sebagai kriminal, ia hanyalah manusia biasa yang mencoba bertahan hidup,

Narasi ini menunjukkan sisi eksistensial dari karakter yang selama ini kita anggap sekadar badut gila.

Ia mulai bertanya, “Jika aku bukan Harley Quinn, siapa aku?”

Pertanyaan sederhana tapi menggetarkan itu menjadi pusat perjalanan emosionalnya sepanjang seri.

 

Inilah yang membuat Suicide Squad Isekai lebih dari sekadar hiburan:

ia adalah kisah tentang identitas, trauma, dan kebebasan dari masa lalu sesuatu yang sering menjadi tema utama dalam anime besar seperti Neon Genesis Evangelion atau Made in Abyss.

Reaksi Dunia: Dari Fans DC hingga Komunitas Otaku

Begitu trailer dirilis, komunitas global langsung terbagi menjadi dua kubu: yang skeptis dan yang terpukau.

Namun seiring hari berjalan, mayoritas komentar justru berubah menjadi dukungan positif.

 

Di Reddit dan X (Twitter), muncul banyak diskusi membandingkan Suicide Squad Isekai dengan proyek anime lain seperti Batman Ninja (2018), Namun kali ini, penggemar setuju bahwa Suicide Squad Isekai lebih matang, lebih berani, dan lebih emosional.

Strategi Marketing: Campuran Misteri dan Nostalgia

 

DC dan Warner Bros Japan tampaknya paham betul cara membangun hype,

Mereka sengaja hanya menampilkan cuplikan pendek dan visual samar, tanpa menjelaskan detail jalan cerita,

Hal ini menciptakan rasa penasaran mendalam yang memancing diskusi di kalangan penggemar,

Selain itu, kampanye promosi mereka memanfaatkan nostalgia, Poster pertama menampilkan Harley Quinn duduk di atas takhta batu dengan mahkota retak di kepala, dengan slogan sederhana:

 

“In this world, madness rules.”

 

Visual itu menjadi simbol kekuatan Harley: kegilaannya bukan kelemahan, tapi bentuk kebebasan mutlak.

Slogan itu bahkan kini digunakan di banyak fan art dan merchandise resmi.

 

Peluang Franchise: Apakah Akan Ada Season 2?

 

  • Melihat tren popularitasnya, peluang Suicide Squad Isekai untuk mendapatkan season 2 sangat besar,
  • DC memiliki katalog karakter luas yang bisa dieksplorasi,
  • Bayangkan versi anime dari Catwoman, Poison Ivy, atau bahkan Batman yang terjebak di dunia sihir—semuanya mungkin.

Beberapa rumor bahkan menyebutkan bahwa WIT Studio telah menyiapkan alur lanjutan rahasia, di mana karakter dari DC lain akan muncul sebagai cameo.

Sebuah “DC multiverse anime” bukanlah hal mustahil, mengingat keberhasilan Marvel dalam membangun multiverse-nya di film layar lebar.

 

Dampak terhadap Industri: Titik Balik Kolaborasi Global

Keberadaan Suicide Squad Isekai menandai era baru kolaborasi lintas budaya, Selama ini, adaptasi komik Barat ke anime sering dianggap niche, tapi kini trennya berubah, Proyek ini membuktikan bahwa dua gaya bercerita berbeda bisa berpadu tanpa saling meniadakan.

 

Anime ini juga membuka peluang baru bagi franchise Barat lain untuk “bertransformasi” ke format anime, Bayangkan Justice League Isekai atau Wonder Woman: Valkyrie Saga—kemungkinan ini kini terbuka lebar.

 

Lebih dari sekadar proyek hiburan, Suicide Squad Isekai adalah eksperimen budaya global yang berhasil.

Ia mempertemukan dua audiens besar dunia: penggemar superhero dan penggemar anime, dalam satu titik kegilaan bersama.

Prediksi Rating dan Dampak Ekonomi

Analis industri memperkirakan Suicide Squad Isekai akan menjadi salah satu anime paling sukses di platform global tahun 2025, Dengan kombinasi nama besar DC, reputasi WIT Studio, dan promosi masif, anime ini diperkirakan menembus 20 juta penonton dalam bulan pertama penayangannya.

 

Selain itu, kolaborasi merchandise antara DC dan Bandai Namco telah diumumkan—dari figurine Harley Quinn versi anime hingga palu mini replika “Magic Mallet”.

Merchandise ini diyakini akan menghasilkan jutaan dolar penjualan hanya dalam beberapa minggu setelah rilis.


Catatan Filosofis: Kegilaan Sebagai Bentuk Kebenaran

Menariknya, di balik semua aksi dan sihir, anime ini menyimpan pesan filosofis yang dalam, Kegilaan, dalam konteks Suicide Squad Isekai, bukan sekadar kondisi mental tapi cara untuk memahami dunia tanpa batasan logika,

Harley, yang dianggap gila di Gotham, justru menjadi paling waras di dunia baru ini,Dunia isekai penuh kekacauan membutuhkan orang yang bisa menertawakan absurditasnya, bukan menolaknya.

Dan siapa yang lebih cocok untuk itu selain Harley Quinn?

 

Pesan moral ini sederhana namun kuat:

kadang dunia terlalu aneh untuk dimengerti, dan hanya mereka yang berani menertawakannya yang bisa bertahan.


Kesimpulan: Sebuah Dunia Baru yang Layak Dinantikan

Dengan visual menawan, cerita yang berlapis, dan karakter yang hidup, Suicide Squad Isekai bukan sekadar proyek adaptasi ia adalah revolusi kecil dalam dunia anime modern, Anime ini membuktikan bahwa ketika dua budaya besar bertemu, hasilnya bisa menjadi sesuatu yang luar biasa, bukan tabrakan, melainkan simbiosis kreatif.

 

Ketika Harley melangkah ke dunia baru sambil berkata:

  • “Kalau ini mimpi, jangan bangunkan aku,”
  • itu bukan sekadar lelucon. Itu adalah metafora tentang pelarian manusia dari realitas yang terlalu sempit menuju dunia di mana kegilaan adalah bentuk kebebasan tertingg..

 

Jadi, saat Suicide Squad Isekai akhirnya tayang pada 2025 nanti, bersiaplah, Karena ini bukan sekadar anime. Ini adalah ledakan visual, psikologis, dan budaya yang akan mengguncang batas antara dunia Barat dan Timur.

 

Dan di tengah semua itu, satu hal pasti:

Harley Quinn akan membuat dunia isekai lebih berisik, lebih berbahaya, dan jauh lebih menarik.

Show Comments (0) Hide Comments (0)
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
wpDiscuz
Exit mobile version